Perbedaan Malware, Trojan, Virus, Worm, dan Spyware
Malware
Malicious Software adalah software yang
diciptakan untuk tujuan jahat. Pada dasarnya malware adalah software / program
komputer, yang membedakan malware dengan software adalah tujuan dan aksinya
yang merugikan komputer korbannya seperti mengubah (menghapus, mencuri atau
menyembunyikan) data, mengkonsumsi bandwidth atau sumber daya lain tanpa seizin
pemilik komputer atau aksi lain yang merugikan.
Spyware
Seperti film 007, spyware adalah program untuk
memata-matai komputer korbannya. Pada awalnya spyware diciptakan untuk
memata-matai profil pengguna komputer dan salah satu pemanfaatannya adalah
menampilkan adware (software penampil iklan / ad) sesuai dengan profil / minat
pengguna komputer dimana setiap kali iklan tampil di komputer korbannya akan
memberikan keuntungan finansial langsung bagi pembuat adware ini (pay per
click).
RansomwareRansomware pada dasarnya adalah sejenis malware yang
mengunci komputer Anda dan menghalangi Anda untuk mengaksesnya hingga Anda
membayar tebusan yang diminta. Biasanya tebusan ini diminta dalam bentuk
Bitcoin. Sekarang ini, bukannya mengunci papan tombol atau komputer,
berkas-berkas individual dienkripsi menggunakan kunci privat yang hanya
diketahui oleh pencipta ransomware sendiri. Namun, tidak ada jaminannya kalau
membayar tebusan itu akan membuka kunci komputer Anda.
Virus
Malware yang untuk menginfeksi komputer
membutuhkan bantuan / intervensi pihak ke tiga (biasanya sih manusia) untuk
menjalankan dirinya dan tidak bisa berjalan secara otomatis menginfeksi
komputer. Supaya manusia mau menjalankan dirinya, virus memalsukan dirinya
sebagai program baik-baik seperti .doc, .jpg atau folder yang jika di klik akan
menjalankan virus.
Dalam banyak kasus, supaya makin meyakinkan
manusia untuk mengklik dirinya, virus memalsukan diri (icon, ekstensi) sebagai
gambar porno, file crack atau hal lain yang akan menarik orang melakukan klik.
Worm
Malware yang dapat secara otomatis menginfeksi
komputer tanpa bantuan pihak ke tiga. Jadi sekali worm ada di komputer /
jaringan, ia akan secara otomatis menyebarkan dirinya ke komputer lain tanpa
bantuan atau bahkan tanpa dapat dicegah oleh para pemilik komputer lain dalam
jaringan.
Tentunya ada pertanyaan, kalau worm bisa
menyebarkan dirinya secara otomatis, lalu mengapa orang tidak membuat worm
semua, kok malah membuat virus yang membutuhkan bantuan orang untuk
mengaktifkan dirinya. Jawabannya: origami adalah ... oops, salah.
Supaya worm dapat menginfeksi komputer secara
otomatis ia harus mengeksploitasi celah keamanan (vulnerability) software (bisa
Windows, Office, Adobe Acrobat atau software apapun yang umumnya populer yang
menjadi sasaran).
Jadi jika celah keamanan yang
dieksploitasi/dimanfaatkan oleh worm untuk menyebarkan dirinya secara otomatis
sudah ditambal (patch) maka worm tersebut menjadi memble dan tidak
memiliki kemampuan menginfeksi sistem lagi. Jadi dalam sistem yang terpatch,
virus malah lebih mudah menginfeksi sistem dibandingkan worm.
OOTUntuk mencegah eksploitasi pada celah keamanan
(vulnerability) vendor software mengeluarkan tambalan (patch) setiap kali
muncul celah keamanan. Kumpulan patch-patch itulah yang dinamakan 'service
pack', jadi sekarang kamu tahu mengapa setiap kali instal OS harus menginstal
'service pack'.Salah satu tujuan utama adalah supaya
celah-celah keamanan dan bug lain yang ditemukan selama bertahun-tahun
sebelumnya dapat ditambal semuanya dan komputer aman dan lancar jaya dijalankan
dan menjelajah jaringan / internet.Pada sistem OS yang terbaru penambalan celah
keamanan terjadi secara otomatis dimana setiap kali komputer dinyalakan dan
terhubung ke internet ia akan mengecek patch terbaru dan secara otomatis
melakukan update sehingga terhindar dari eksploitasi.
Trojan
Sama seperti film Troy, trojan adalah kuda troya
yang akan berpura-pura sebagai program berguna baik crack, game atau program
lain yang secara diam-diam menginstalkan dirinya pada sistem dan menjalankan
kegiatan mata-mata seperti mencuri data, merekam ketukan keyboard dan
mengirimkan ke alamat yang telah ditentukan oleh pembuatnya.
Rogue
antivirusSetelah hal ini
diberangus, kemudian beredar rogue antivirus (antivirus palsu) yang merupakan
metamorfisis adware yang awalnya mengharapkan keuntungan finansial dari pemasang
iklan saat tampil di komputer korbannya, karena banyaknya ad-blocker maka ia
berkembang menjadi rogue antivirus yang jika berhasil aktif di komputer
korbannya ia akan menakuti korbannya dengan menampilkan pesan palsu seakan-akan
komputer korbannya terinfeksi oleh banyak sekali malware berbahaya dan pesan
dirancang sedemikian rupa untuk mengganggu dan hanya bisa dibersihkan jika
membeli aplikasi antivirus pada link yang disediakan.
No comments:
Post a Comment